gambar belakang
Infrastruktur TI dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan daya saing Eropa
Infrastruktur TI dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan daya saing Eropa
Infrastruktur TI dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan daya saing Eropa

Laporan terbaru Mario Draghi tentang daya saing UE menggambarkan situasi yang suram, mengidentifikasi Infrastruktur TI sebagai masalah mendesak yang memerlukan perhatian segera. Laporan ini, yang akan membentuk kebijakan UE di masa depan, mengungkapkan bahwa Eropa secara signifikan tertinggal dari AS dan Tiongkok dalam hal inovasi. Draghi menunjukkan bahwa sektor TI merupakan faktor utama dalam kesenjangan ini, dengan menyatakan, "Kecuali sektor TIK utama... produktivitas UE sebanding dengan AS." Namun, kondisi sektor ini saat ini telah mencegah UE mencapai potensinya sepenuhnya. 

 

Rumah tangga di UE telah merasakan konsekuensinya, dengan pendapatan riil yang dapat dibelanjakan tumbuh hampir setengah dari laju AS sejak tahun 2000.

Draghi mengusulkan investasi ambisius sekitar €800 miliar per tahun untuk memperbaiki situasi ini. Investasi ini akan difokuskan pada beberapa area, termasuk peningkatan Infrastruktur TI, transisi energi, dan kedaulatan di sektor-sektor penting.

Infrastruktur TI dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan daya saing Eropa

 

Laporan ini sarat dengan bukti ketertinggalan UE dalam hal teknologi dan infrastruktur TI. Sebagai contoh, tidak ada perusahaan berbasis UE dengan kapitalisasi pasar lebih dari €100 miliar yang didirikan dalam lima puluh tahun terakhir, sedangkan enam perusahaan AS telah mencapai lebih dari €1 triliun. Kesenjangan ini memiliki dampak langsung pada perekonomian dan daya saing global UE. Sekitar 70% model AI dasar dikembangkan di AS, dan tiga "hiperskaler" Amerika mendominasi pasar *cloud* internasional dan Eropa. Operator *cloud* terbesar di Eropa, sebagai perbandingan, hanya menguasai 2% pasar UE. Tidak ada satu pun dari sepuluh perusahaan teknologi global teratas di bidang komputasi kuantum yang berbasis di UE. Kesenjangan ini menyoroti perlunya infrastruktur TI yang kuat untuk mendukung inovasi di Eropa.

 

Laporan Draghi lebih lanjut menekankan bahwa lingkungan regulasi UE, yang ditandai dengan hampir 100 undang-undang yang berfokus pada teknologi dan 270 regulator yang tersebar di seluruh negara anggota, menghambat investasi dalam infrastruktur TI. Regulasi ketat ini, meskipun dimaksudkan untuk memastikan perlindungan konsumen dan persaingan yang adil, membuat perusahaan teknologi kecil sulit mendapatkan pendanaan dan memperluas operasinya.

 

Meskipun beberapa sektor digital, seperti *cloud computing*, mungkin sudah hilang, Draghi melihat peluang dalam keamanan dan enkripsi, di mana kedaulatan sangat penting. Ia juga percaya bahwa meskipun UE jauh tertinggal dalam AI, masih ada waktu untuk mengejar ketinggalan. Namun, mengatasi masalah ini akan memerlukan pendekatan komprehensif, termasuk memperkuat infrastruktur TI, meningkatkan pendanaan, meningkatkan pendidikan, dan menyederhanakan struktur umum.

 

170 langkah yang diusulkan dalam laporan ini mencakup sekitar 300 halaman dan menekankan bahwa blok ini akan terus tertinggal kecuali infrastruktur TI dan strategi teknologi UE segera diperbarui. Namun, jika langkah-langkah ini diimplementasikan secara efektif, mereka memiliki potensi untuk secara signifikan meningkatkan daya saing UE di pasar teknologi global. CEO dari perusahaan-perusahaan besar seperti Ericsson, SAP, dan Capgemini telah menggemakan kekhawatiran ini, menuntut tindakan segera dari para pemimpin UE.

 

Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa, telah mengakui laporan ini dan menyatakan bahwa mengatasi tantangan infrastruktur TI harus menjadi prioritas utama di masa depan.

Google Message Uji Coba Fitur Noise Cancelling untuk Pesan Suara

Google sedang menguji fitur peredam kebisingan di Google Message untuk pesan suara yang lebih jelas.

Baca Lebih Lanjut

Tokopedia Luncurkan Fitur Jasa Pasang Otomotif di Jabodetabek

Tokopedia meluncurkan Jasa Pasang Otomotif di wilayah Jabodetabek, memudahkan pemasangan produk otomotif.

Baca Lebih Lanjut

3 Cara Kemenkominfo Lindungi Masyarakat dari Pinjol Ilegal

Kemenkominfo takes three steps to protect Indonesians from illegal online loans: digital literacy, fact-checking channels, and a "Hoax Stamp" system

Baca Lebih Lanjut
Visi Global Teknologi
LinkedinFacebookTwttier

Legal

Privacy Policy
Visi Global Teknologi

Copyright © 2023 Visi Global Teknologi. All rights reserved.