Early Warning System ini merupakan hibah dari pemerintah Jepang yang berfokus pada penyebarluasan informasi dini terkait kejadian bencana. Dengan adanya Early Warning System, masyarakat di berbagai daerah akan mendapatkan peringatan bencana melalui TV digital.
Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo, Wayan Toni Supriyanto, menyampaikan bahwa TV digital yang tersedia saat ini telah dapat menerima Early Warning System. Sistem ini telah diimplementasikan secara serentak, sehingga sebelum terjadi bencana, TV digital akan secara otomatis menampilkan pengumuman peringatan bencana di seluruh wilayah yang terdampak.
“Sistem Early Warning System TV digital telah menjangkau 100% wilayah Indonesia sesuai dengan kode pos lokasi terdampak, sepanjang tersedia IT Infrastruktur Penyelenggara Multipleksing di wilayah tersebut,” ujar Wayan pada Senin (30/9/2024).
Meskipun demikian, hibah dari pemerintah Jepang ini hanya mencakup perangkat lunak atau aplikasi untuk Early Warning System, tidak termasuk perangkat keras seperti TV atau alat lainnya. Perangkat lunak ini telah diintegrasikan ke dalam IT Infrastruktur multipleksing Kemenkominfo di seluruh Indonesia.
“Ruang lingkup hibah terbatas pada aplikasi Early Warning System dan belum dapat digunakan secara massal. Namun, ada rencana untuk mengembangkannya menjadi lebih luas secara nasional dengan frekuensi tersendiri,” jelas Wayan.
Penyelenggara Multipleksing akan memanfaatkan Early Warning System ini untuk menampilkan informasi kebencanaan melalui TV digital, termasuk pesan bencana, level bencana seperti waspada, siaga, dan awas, serta kode pos daerah terdampak. Implementasi ini sesuai dengan Keputusan Menteri 288 Tahun 2024 tentang Pedoman Sistem Penyampaian Informasi Bencana melalui Penyelenggaraan Multipleksing Siaran Televisi Digital Terestrial, yang mendukung IT Infrastruktur televisi digital nasional.
“Proses konfigurasi teknis untuk Early Warning System dilakukan pada IT Infrastruktur multipleksing pusat dan disebarkan melalui downlink ke seluruh penyelenggara multipleksing di Indonesia, termasuk TVRI, Transmedia, Metro TV, MNC, SCM, Viva, NTV, dan RTV,” tambahnya.
Sumber informasi Early Warning System ini berasal dari beberapa kementerian dan lembaga, termasuk BMKG untuk gempa bumi dan tsunami, BPBD DKI Jakarta terkait banjir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait kebakaran hutan, serta BNPB dan PVMBG terkait erupsi gunung berapi. Kemenkominfo juga telah meluncurkan Disaster Prevention Information System (DPIS) untuk mendistribusikan informasi bencana kepada petugas dan relawan kebencanaan.
“Kami telah menginstruksikan kepada Penyelenggara Multipleksing untuk segera mengimplementasikan Early Warning System TV Digital sejak 12 September 2024,” tutup Wayan.
Sistem Gerbang untuk Pengenalan Wajah dan Absensi Karyawan
Penggunaan teknologi pengenalan wajah untuk meningkatkan kecepatan, keamanan, dan kenyamanan dalam proses masuk dan keluar karyawan dari lokasi kerja
Baca Lebih LanjutDatascrip Jadi Distributor Tunggal AUKEY di Indonesia
PT Datascrip jadi distributor tunggal AUKEY di Indonesia, memperluas akses produk. Desain, harga, kualitas AUKEY jadi pilihan konsumen utama
Baca Lebih LanjutRekor Terbaru, Facebook Lewati 3 Miliar Pengguna Aktif Bulanan di Seluruh Dunia
Laporan Meta: Pengguna bulanan Facebook 3 miliar, 3,88 miliar di seluruh aplikasi. Pengguna harian 2.064 miliar. Pertumbuhan didorong oleh Reels
Baca Lebih LanjutCopyright © 2023 Visi Global Teknologi. All rights reserved.